8 Kesalahan dalam Copywriting yang Membuat Pelanggan Kabur!

Wildan Firdaus – 8 Kesalahan umum dalam Copywriting ini bisa sangat merugikan bagi bisnis Anda. Jika Anda ingin menulis copywriting yang efektif, penting untuk menghindari beberapa kesalahan umum yang sering terjadi.

Artikel terkait : 15 Teknik Copywriting yang Akan Meningkatkan Penjualan

Kesalahan Umum dalam Copywriting Yang Harus Dihindari

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai kesalahan umum dalam penulisan copy yang sering dilakukan, yang dapat membuat pelanggan kabur. Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda akan lebih siap untuk membuat copywriting.

Apa Itu Copywriting?

Copywriting adalah cara menulis kata-kata yang bertujuan untuk mempengaruhi, meyakinkan, atau mengajak audiens melakukan tindakan tertentu, misalnya membeli produk, mendaftar layanan, atau melakukan interaksi lainnya.

Adsafelink | Shorten your link and earn money

Pentingnya Copywriting bagi Brand atau Perusahaan

Copywriting memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan sebuah brand atau perusahaan. Copywriting bukan hanya soal menulis kalimat yang menarik, tetapi juga tentang menciptakan pesan yang mampu membangun hubungan kuat antara perusahaan dan audiensnya.

Dengan menggunakan copywriting yang tepat, perusahaan dapat menarik perhatian audiens, mengkomunikasikan manfaat produk, meningkatkan penjualan, dan membangun kredibilitas. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memperhatikan strategi copywriting mereka dengan serius, agar pesan yang disampaikan tepat sasaran dan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis.

8 Kesalahan Dalam Copywriting yang Membuat Pelanggan Kabur!

Agar Anda tidak terjebak dalam kesalahan-kesalahan umum dalam copywriting yang bisa membuat pelanggan kabur, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menulis untuk Siapa Saja

Salah satu kesalahan terbesar dalam copywriting adalah menulis untuk siapa saja, tanpa mempertimbangkan audiens yang tepat. Ketika kamu menulis tanpa fokus pada target pasar, pesan yang kamu sampaikan akan terasa umum dan kurang efektif. Copywriting yang baik harus disesuaikan dengan audiens yang ingin kamu capai, karena setiap kelompok audiens memiliki kebutuhan, keinginan, dan masalah yang berbeda.

Adsafelink | Shorten your link and earn money

Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan, kamu harus menyesuaikan gaya bahasa dan pesan yang digunakan dengan audiens perempuan usia 20-35 tahun yang tertarik dengan perawatan diri. Jika kamu menulis untuk audiens yang lebih umum, seperti “Semua orang akan menyukai produk ini,” pesan tersebut mungkin tidak cukup spesifik untuk menarik perhatian mereka.

Untuk menghindari kesalahan ini, lakukan riset mendalam tentang audiens yang ingin kamu jangkau. Pahami demografi mereka (seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan), masalah yang mereka hadapi, dan keinginan mereka. Dengan mengetahui siapa audiensmu, kamu dapat menulis copy yang lebih personal, yang akan lebih menarik perhatian dan mengajak mereka untuk melakukan tindakan, seperti membeli produk atau mengunjungi website.

2. Tidak Menarik Perhatian Audiens

Jika pesan yang kamu tulis tidak dapat menarik perhatian pembaca sejak awal, maka akan sulit bagi mereka untuk melanjutkan membaca dan akhirnya membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan. Dalam dunia yang penuh dengan informasi seperti sekarang, audiens memiliki rentang perhatian yang sangat singkat, sehingga kamu hanya memiliki beberapa detik untuk membuat kesan pertama yang kuat.

Berikut adalah beberapa cara untuk menarik perhatian audiens:

Adsafelink | Shorten your link and earn money
  • Gunakan Judul yang Provokatif dan Menarik. Pastikan judul menyampaikan nilai atau manfaat yang jelas dan bisa memicu rasa penasaran. Misalnya, “Bingung Cari Cara Menulis Iklan yang Efektif? Ini Dia Solusinya!” judul seperti ini langsung mengundang minat pembaca yang ingin tahu lebih banyak.
  • Mulai dengan Pertanyaan yang Relevan. Menggunakan kata tanya di awal copywriting bisa langsung memicu audiens untuk mencari jawabannya. Contoh: “Pernahkah Anda merasa frustasi karena sulitnya menarik perhatian pelanggan?” Pertanyaan ini langsung menyentuh masalah yang mungkin dialami audiens, mendorong mereka untuk terus membaca.
  • Gunakan Angka atau Fakta Menarik. Angka konkret atau fakta yang mencengangkan bisa menarik perhatian dengan cepat. Misalnya, “80% orang lebih cenderung membeli produk setelah membaca review yang positif” bisa langsung menarik perhatian pembaca yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

3. Terlalu Fokus pada Produk, Bukan Manfaat

Banyak perusahaan atau pemasar yang fokus hanya pada fitur produk tanpa menjelaskan secara rinci bagaimana produk atau layanan tersebut akan memberikan manfaat langsung bagi pelanggan. Padahal, pembeli biasanya lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana produk atau layanan tersebut akan menyelesaikan masalah mereka atau membuat hidup mereka lebih baik.

Berikut beberapa cara untuk mengkomunikasikan nilai dan manfaat produk atau layanan dengan jelas dan menarik:

  • Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur. Seringkali, copywriting yang kurang efektif terjebak pada penjelasan fitur produk, seperti “Dilengkapi dengan teknologi terbaru” atau “Memiliki desain yang elegan”. Meskipun fitur penting, yang lebih menarik bagi audiens adalah manfaat dari fitur tersebut. Misalnya, alih-alih hanya mengatakan “dilengkapi dengan teknologi terbaru”, kamu bisa mengatakan “Dengan teknologi terbaru, produk ini bisa memudahkan hidup Anda dan menghemat waktu Anda hingga 30%”.
  • Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti. Hindari penggunaan jargon atau bahasa teknis yang mungkin tidak dipahami oleh audiens targetmu. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jika kamu menjual produk kecantikan, misalnya, jangan hanya mengatakan “formulanya mengandung antioksidan tinggi”, tetapi jelaskan bagaimana manfaat antioksidan tersebut untuk kulit, seperti “Melindungi kulit dari penuaan dini dan menjaga kelembapan alami”.
  • Gunakan Testimoni dan Ulasan Pengguna. Untuk lebih meyakinkan audiens tentang manfaat produk, gunakan testimoni dan ulasan dari pengguna yang sudah merasakan langsung manfaat produk tersebut. Testimoni yang positif dapat memberikan bukti sosial yang kuat dan membantu audiens merasa lebih yakin untuk membeli.

4. Pemilihan Kata yang Ambigu

Kata-kata yang tidak jelas atau memiliki makna ganda dapat membingungkan audiens dan membuat mereka tidak yakin dengan apa yang ditawarkan. Dalam dunia pemasaran, kejelasan adalah kunci, dan setiap kata yang digunakan harus memiliki makna yang tepat agar audiens tidak salah paham.

Apa Itu Kata Ambigu? Kata ambigu adalah kata yang memiliki lebih dari satu makna atau bisa diartikan dalam berbagai cara, tergantung pada konteksnya. Dalam copywriting, penggunaan kata ambigu dapat menciptakan kebingungannya, karena audiens bisa saja mengartikan pesanmu dengan cara yang berbeda dari yang kamu maksudkan.

Cara Menghindari Kata Ambigu dalam Copywriting

  1. Pilih Kata yang Tepat dan Spesifik. Sebagai contoh, jika kamu ingin mengatakan bahwa suatu produk memberikan “penghematan besar”, lebih baik menggunakan frasa yang lebih spesifik seperti “diskon 50%” atau “hemat hingga 200 ribu rupiah”. Ini akan lebih mudah dipahami dan memberikan pesan yang jelas.
  2. Sampaikan Pesan Secara Langsung dan Jelas. Misalnya, daripada menggunakan kata “banyak keuntungan”, lebih baik menggunakan kata “manfaat langsung seperti A, B, dan C”, agar audiens tahu dengan pasti apa yang mereka dapatkan dari produk atau layananmu.
  3. Gunakan Bukti yang Jelas. Misalnya, bukan hanya mengatakan “diskon besar”, jelaskan dengan lebih rinci: “Dapatkan diskon 50% untuk pembelian pertama Anda.” Ini lebih spesifik dan tidak memberikan ruang bagi audiens untuk bertanya-tanya tentang apa yang dimaksudkan.

5. Mengabaikan Penggunaan Teknik Persuasi

Salah satu kesalahan besar dalam copywriting adalah tidak menggunakan teknik persuasi yang efektif. Copywriting bukan hanya tentang menulis kata-kata yang menarik, tetapi juga tentang menyampaikan pesan dengan cara yang memotivasi audiens untuk bertindak. Tanpa elemen persuasi, copywriting kehilangan daya tariknya dan gagal mencapai tujuannya, yaitu mengubah pembaca menjadi pelanggan atau pengikut setia.

Contoh Copywriting Persuasif

  • Tanpa Persuasi:
    “Produk kami terbuat dari bahan berkualitas.”
  • Dengan Persuasi:
    “Rasakan kenyamanan maksimal dengan produk berkualitas tinggi kami, yang dirancang untuk membuat hidup Anda lebih mudah dan nyaman!”
  • Tanpa Teknik Persuasi:
    “Daftar untuk mendapatkan info terbaru.”
  • Dengan Teknik Persuasi:
    “Jangan lewatkan kesempatan eksklusif ini! Daftar sekarang dan dapatkan penawaran spesial langsung di inbox Anda.”

6. Tulisan Terlalu Panjang dan Berbelit-belit

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dalam copywriting adalah membuat tulisan yang terlalu panjang dan bertele-tele. Pesan yang ingin disampaikan menjadi kabur, sehingga audiens kehilangan minat sebelum mencapai inti dari copywriting tersebut. Akibatnya, pesan tidak tersampaikan dengan efektif, dan audiens mungkin meninggalkan halaman tanpa bertindak.

Contoh Copywriting yang Efektif

  • Terlalu Panjang:
    “Kami menyadari bahwa tidak semua orang memiliki waktu luang yang banyak untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, itulah sebabnya kami menciptakan produk ini, yang tidak hanya praktis tetapi juga memberikan solusi lengkap bagi setiap orang yang membutuhkannya.”
  • Lebih Efektif:
    “Produk kami memberikan solusi praktis dan lengkap untuk kebutuhan Anda, kapan pun Anda butuhkan.”

7. Tidak Melakukan Uji Coba terhadap Copy

Kesalahan besar yang sering dilakukan dalam copywriting adalah tidak melakukan uji coba terhadap copy sebelum digunakan. Banyak copywriter atau bisnis langsung menggunakan copy tanpa memastikan apakah pesan tersebut efektif untuk audiens target. Hal ini dapat berakibat pada rendahnya tingkat konversi dan ketidakmampuan untuk memahami apa yang benar-benar berhasil menarik perhatian audiens.

Cara Melakukan Uji Coba Copywriting

  1. A/B Testing
    Uji coba A/B adalah cara yang efektif untuk membandingkan dua versi copy. Misalnya, coba gunakan dua headline yang berbeda dan lihat mana yang lebih banyak menarik perhatian.
  2. Gunakan Data Analitik
    Analisis data dari kampanye sebelumnya dapat memberikan wawasan tentang elemen copy mana yang bekerja dengan baik. Gunakan alat seperti Google Analytics atau platform media sosial untuk melacak performa copy Anda.

Contoh Uji Coba dalam Copywriting

  • Versi A (Headline): “Dapatkan Diskon 50% untuk Produk Terbaik Kami!”
  • Versi B (Headline): “Belanja Sekarang dan Hemat 50%! Penawaran Terbatas!”

Melalui uji coba, Anda dapat melihat mana yang lebih banyak menarik klik atau pembelian.

8. Mengabaikan Call to Action (CTA)

Salah satu kesalahan fatal dalam copywriting adalah mengabaikan pentingnya Call to Action (CTA). CTA adalah bagian penting dalam setiap copy yang dirancang untuk memandu audiens menuju tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau sekadar mengunjungi halaman tertentu. Tanpa CTA yang jelas dan efektif, pesan copywriting Anda kehilangan arah dan gagal menggerakkan audiens untuk bertindak.

Kesalahan Umum dalam CTA

  1. CTA Tidak Jelas
    Menggunakan CTA yang terlalu umum atau ambigu, seperti “Lanjutkan” atau “Klik di sini,” dapat membuat audiens bingung tentang tujuan tindakan tersebut.
  2. Tidak Menonjolkan CTA
    Jika CTA sulit ditemukan karena ukurannya kecil, warna yang tidak mencolok, atau ditempatkan di lokasi yang tidak strategis, audiens mungkin akan melewatkannya.
  3. Terlalu Banyak CTA
    Menyisipkan terlalu banyak CTA dalam satu copy dapat membingungkan audiens, karena mereka tidak tahu mana yang harus diprioritaskan.

Contoh Call to Action yang Efektif

  • “Klik di sini untuk memulai perjalanan Anda dengan kami!”
  • “Daftar sekarang dan nikmati bonus eksklusif!”
  • “Coba gratis selama 7 hari – tanpa risiko!”
  • “Beli sekarang, stok terbatas!”
Apakah Anda masih terjebak dalam kesalahan-kesalahan copywriting ini? Jangan biarkan pelanggan kabur hanya karena copy Anda tidak maksimal! Sekaranglah saatnya untuk merevolusi strategi Anda, memperbaiki pendekatan, dan mulai menciptakan copy yang benar-benar menarik hati audiens. Sudah siap mengubah kesalahan menjadi peluang besar? Mulailah dari sekarang!

 

 

 

Perkenalkan nama saya Mochamad Wildan Firdaus. Di samping kegiatan bekerja, saya hobi menulis di blog/website salah satunya pada website wfirdaus.com ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Adsafelink | Shorten your link and earn money