
Bagaimana AI akan mengubah digital marketing di 2025? Pertanyaan ini bukan lagi soal masa depan yang jauh. Ini realita yang udah mulai terlihat sekarang, dan akan makin nyata dalam waktu dekat.
Tapi, jangan buru-buru mikir AI bakal gantiin kerjaan kita semua, ya. Justru, dia bisa jadi partner kerja yang rajin, nggak pernah cuti, dan bisa bantu kamu ngejar target marketing tanpa drama. Tapi ya, tetap butuh kita yang jadi nahkoda.
Baca Juga Artikel : Tren Digital Marketing Tahun 2025
Buat yang masih bingung, AI itu singkatnya adalah kecerdasan buatan. Jadi kayak mesin atau sistem yang bisa mikir, belajar, dan bantuin kerja manusia. Dalam dunia digital marketing, AI bisa bantu kita lebih hemat waktu, lebih tepat sasaran, dan bahkan bisa bantu naikin penjualan!
Yuk, kita bahas gimana caranya si AI ini bantu marketer bersinar di 2025.
Dulu kalau mau bikin strategi marketing, kita harus analisis data dari berbagai tempat, ribet dan makan waktu. Sekarang? AI bisa bantu nyari tahu:
Orang suka produk kita atau nggak
Jam berapa mereka aktif di internet
Apa yang bikin mereka klik iklan
Contohnya? Kayak pas kamu buka YouTube terus tiba-tiba muncul iklan yang pas banget dengan yang kamu cari. Nah, itu kerja AI.
Pernah dapat email promo yang isinya kayak ngomong langsung ke kamu?
“Diskon spesial buat kamu yang suka skincare!”
Itu bukan kebetulan. AI bantu menyesuaikan pesan promosi berdasarkan apa yang kita suka, cari, dan klik.
Di 2025 nanti, teknik ini bakal lebih canggih. Bahkan konten di website bisa berubah sesuai kebiasaan kita.
Kalau kamu capek mikirin ide konten tiap hari, AI bisa bantu.
Mau bikin caption Instagram? Bisa.
Butuh judul artikel? Bisa.
Desain visual yang oke? Bisa juga.
Di 2025, orang makin sering pakai voice search dan gambar buat cari barang. Misalnya:
“OK Google, cari toko sepatu kulit lokal”
Atau upload foto baju yang kamu lihat di drama Korea dan nyari barang serupa
Nah, marketer harus siapin konten yang bisa dibaca AI, kayak gambar yang jelas, deskripsi yang lengkap, dan bahasa yang natural.
AI sekarang udah bisa baca suasana hati orang dari komentar di media sosial atau review.
Misalnya:
Komentar “Wah, kece banget produk ini!” = positif
Komentar “Kirimnya lama banget nih ” = negatif
AI bantu bisnis tahu masalah sejak awal dan langsung cari solusi.
AI memang canggih, tapi dia nggak punya hati.
Nggak tahu budaya lokal, nggak ngerti jokes receh, dan nggak bisa bikin konten yang “ngena” secara emosional tanpa bantuan kita.
Jadi, AI itu alat bantu. Kita tetap yang ngatur arah dan ngasih sentuhan personal.
AI Itu Bukan Pengganti, Tapi Partner Kerja.
Kalau kamu baru mulai belajar digital marketing, sekarang waktu yang pas buat kenalan sama AI. Pelajari cara pakainya, coba tools-nya, dan rasain sendiri perbedaanya.
Perkenalkan nama saya Mochamad Wildan Firdaus. Di samping kegiatan bekerja, saya hobi menulis di blog/website salah satunya pada website wfirdaus.com ini.