
Brand nggak cuma jual manfaat, tapi juga empati.
Kalimat itu kayaknya makin relevan di zaman sekarang, deh.
Soalnya, kalau aku lihat, market sekarang lagi… Berantakan. Kusut.
Setiap hari kita diserbu iklan produk ini, promo produk itu. Ada diskon di sini, ada bonus di sana. Dan ujung-ujungnya, target market kita yang awalnya mungkin butuh sesuatu, malah kejebak di lautan komparasi harga.
“Eh, di sini lebih murah, nih!”
“Eh, yang ini free ongkir, nih!”
Kalau gaya marketing kamu masih terlalu fokus ke produk doang, ya jangan heran kalau ujung-ujungnya audiens kamu juga fokusnya cuma ke harga.
Padahal, yang mereka cari bukan cuma fitur atau angka di price tag. Mereka cari koneksi. Cari rasa.
Ini nih, bedanya brand marketing sama product marketing.
Kalau product marketing sibuk ngegembar-gemborin fitur, spesifikasi, harga miring, brand marketing malah mikirin:
“Eh, gimana ya caranya aku nyambung sama hati mereka?”
Karena faktanya, semakin kamu agresif jualan, semakin audiens kamu merasa… “Ah, elu jualan mulu, sih.”
Niat mau closing, malah dijauhin.
Beda cerita kalau kamu bisa nunjukin empati.
Empati itu kunci.
Bagaimana kamu ngerti apa yang lagi mereka rasain, apa yang lagi mereka butuhin (bahkan sebelum mereka sadar mereka butuh!).
Koneksi emosional itu yang bikin brand kamu nempel di hati, bukan cuma di kepala.
Artikel terkait : Produk atau Brand, Mana Duluan?
Iya, ngiklan itu penting.
Mau brand sekeren apa, kalau nggak pernah nongol di mana-mana, ya bakal dilupakan kayak gebetan yang ghosting.
Tapi iklan doang nggak cukup.
Sekarang orang-orang makin kritis. Mereka bukan cuma pengen lihat poster keren atau video iklan yang “wah”. Mereka pengen lihat: Aksi nyata.
Gimana brand kamu ngadepin isu sosial? Apa brand kamu cuma numpang tren pas ada bencana, atau bener-bener ambil bagian?
Gimana brand kamu menginspirasi, ngasih dampak nyata ke komunitas sekitar?
Hal-hal kayak gitu, sebenernya punya efek panjang banget ke brand image. Bisa nambah trust. Bisa nambah loyalitas.
Dan percaya deh, loyalitas itu jauh lebih berharga dibanding sekedar menang harga murah.
Banyak yang mikir, “Ah, branding mah hasilnya lama. Aku butuh sales sekarang!” Padahal, branding yang kuat juga bisa dipakai buat taktik marketing jangka pendek.
Jadi, branding dan marketing itu bukan pilihan “salah satu”. Mereka kayak… pasangan. Kayak kopi dan gorengan. Saling melengkapi.
Perkenalkan nama saya Mochamad Wildan Firdaus. Di samping kegiatan bekerja, saya hobi menulis di blog/website salah satunya pada website wfirdaus.com ini.