
Pernah nggak sih kamu bingung, harus fokus ke produk dulu atau brand dulu? Kalau kamu lagi memulai bisnis, pasti sering banget dihadapkan dengan dilema ini. Ada yang langsung bikin produk, tapi lupa mikirin brandnya. Ada juga yang terlalu sibuk mikirin logo dan tagline, padahal produknya belum siap. Hasilnya? Bisa bikin bingung dan malah nggak maksimal.
Faktanya, baik produk maupun brand itu sama-sama penting. Produk adalah apa yang kamu tawarkan, sementara brand adalah bagaimana orang melihat dan merasakan produk kamu. Keduanya penting banget untuk kesuksesan bisnis, tapi kira-kira, mana dulu yang harus dibangun?
Yuk, kita bahas lebih lanjut! Di artikel ini, aku bakal bantu kamu ngerti lebih dalam soal produk dan brand, plus langkah-langkah praktis agar keduanya bisa berjalan seimbang. Let’s go!
Produk itu apa sih? Gampangnya, produk adalah barang atau jasa yang kamu ciptakan untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah pelanggan. Tapi, produk bukan cuma soal fisik aja, ya. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan di dalamnya:
Contohnya, kalau kamu jual skincare, produk kamu mungkin punya fitur seperti “mengandung bahan alami”, manfaatnya adalah “membantu mencerahkan kulit”, dan pengalaman konsumen akan terasa nyaman karena teksturnya lembut dan tidak lengket.
Brand adalah keseluruhan persepsi orang-orang tentang produk dan bisnis kamu. Artinya, brand adalah apa yang konsumen pikirkan, rasakan, dan bicarakan saat mereka mendengar nama bisnis kamu.
Kalau branding? Itu proses untuk menciptakan persepsi ini. Dengan branding, kamu membangun identitas yang kuat dan berbeda, yang bikin orang-orang gampang inget sama produk atau jasa kamu. Jadi, branding ini melibatkan:
Misalnya, saat orang denger nama “Apple”, mereka langsung kebayang produk elegan, inovatif, dan premium. Ini hasil kerja keras branding yang bikin brand mereka nempel di pikiran banyak orang.
Nah, sekarang pasti timbul pertanyaan besar: Mana dulu yang harus dibangun? Produk atau brand? Sebelum kita jawab, yuk, kita simak langkah-langkah berikut ini!
Segala sesuatu harus dimulai dengan tujuan yang jelas. Kenapa kamu menciptakan produk? Apa yang ingin kamu capai? Apa nilai yang ingin kamu berikan kepada pelanggan?
Dengan purpose yang jelas, kamu bisa merancang produk dan brand yang sesuai dengan visi jangka panjang. Banyak bisnis yang gagal karena tidak punya tujuan yang jelas. Mereka hanya fokus pada keuntungan jangka pendek tanpa arah yang pasti. Ketika bisnis mulai berkembang, mereka bingung menentukan langkah selanjutnya.
Cara bangun brand yang kuat juga dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas, lho! Jika kamu ingin menciptakan brand yang kuat dan berkesan, pastikan nilai-nilai yang kamu ingin sampaikan sudah jelas sejak awal.
Pasar itu penuh dengan kompetitor. Jadi, bagaimana caranya agar produk kamu berbeda? Jawabannya: ciptakan kategori baru yang spesifik.
Contohnya, ada iklan rokok Djarum 76 dengan rasa mangga. Ini adalah sesuatu yang unik di dunia rokok kretek. Mereka menciptakan pengalaman baru untuk target pasar kelas bawah yang ingin mencoba sensasi berbeda tanpa mengorbankan harga murah. Dengan kategori baru yang spesifik, produk kamu lebih mudah menonjol di pasar.
Setelah punya tujuan dan kategori yang jelas, saatnya mengembangkan produk. Tapi ini nggak boleh asal-asalan, ya. Proses pengembangan produk yang benar dimulai dari:
Produk yang baik bukan hanya terlihat keren, tapi benar-benar mampu menyelesaikan masalah dan memberikan manfaat nyata bagi pengguna.
Setelah produk jadi, barulah kita masuk ke tahap branding. Di sini, kamu membangun identitas brand untuk mengomunikasikan nilai-nilai produk kepada audiens. Branding melibatkan elemen seperti:
Branding bertujuan untuk membedakan produk kamu dari kompetitor dan membangun hubungan emosional dengan audiens. Jika dilakukan dengan baik, audiens akan merasa seolah-olah produk kamu dibuat khusus untuk mereka.
Penting untuk diingat, produk yang bagus itu penting, tapi brand yang kuat juga nggak kalah penting. Kenapa? Karena produk yang hebat tanpa branding yang kuat bakal sulit dikenal, dan sebaliknya, brand yang kuat tanpa produk yang sesuai hanya akan bikin konsumen kecewa. Jadi, yang perlu kamu ingat adalah keseimbangan. Pastikan produk kamu memberikan solusi yang nyata dan punya manfaat jelas, sementara brand kamu harus membangun hubungan emosional dengan audiens. Keduanya harus berjalan beriringan.
Produk dan brand saling melengkapi dan nggak bisa dipisahkan. Tapi, kalau harus memilih, pastikan dulu produk kamu benar-benar kuat dan memenuhi kebutuhan pasar. Setelah itu, branding akan membantu memperkenalkan produk kamu ke dunia dan membangun loyalitas konsumen.
Ingat, produk menciptakan pengalaman, sementara brand menciptakan persepsi. Keduanya sangat penting untuk kesuksesan bisnis kamu. Jadi, mulai dengan produk yang kuat, lanjutkan dengan branding, dan kamu siap untuk menaklukkan hati pelanggan!